Panadol Cold dan Flu Vs Panadol Flu dan Batuk

Ada banyak varian Panadol yang tersedia di pasaran. Masyarakat tinggal memilih sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Semisal sakit kepala, seseorang tinggal memilih Panadol Ekstra yang kemasannya berwarna merah. Sementara untuk flu, ada Panadol Cold dan Flu serta Panadol Flu dan Batuk. Khusus kebutuhan yang disebut terakhir, sudah tahu mau pilih yang mana?

Sedikit informasi yang bisa dibagikan melalui artikel ini terkait dua varian Panadol untuk meredakan flu. Baca sampai habis atau bisa juga ambil informasi yang menurutmu penting saja. Intinya, apa yang tertulis hingga akhir artikel ini akan membandingkan Panadol Cold dan Flu serta Panadol Flu dan Batuk, semoga perbedaan keduanya terlihat jelas.

Langsung saja, berikut pembahasan dimulai dari Panadol Flu dan Batuk. Varian ini dirancang khusus untuk meredakan gejala-gejala flu seperti: demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk tidak berdahak. Varian Panadol ini dirilis dengan sediaan tablet.

Dalam memberikan manfaat tersebut, Panadol Flu dan Batuk mengandalkan kandungan Parasetamol, Phenylephrine, dan Dextromethorphan. Dari tiga zat aktif tersebut, Parasetamol punya jumlah paling banyak, yakni 500 miligram, sementara Dextromethorphan cuma 15 miligram. Adapun yang paling sedikit tak lain adalah Phenylephrine, yaitu 5 miligram.

Sebagaimana “obat warungan” lain, Panadol Flu dan Batuk juga tidak membutuhkan resep dari dokter untuk mendapatkannya. Kita tinggal menyambangi warung terdekat dan bisa langsung meminta obat yang dimaksud ke penjaga warung. Kalau tersedia, kamu bisa membawa obat ini pulang dan mengonsumsinya. Tentu setelah memberi sejumlah uang ke penjaga warung.

Mengonsumsi Panadol Flu dan Batuk yang dianjurkan adalah langsung menenggaknya dengan bantuan air putih atau teh tawar. Namun, perlu digarisbawahi jika seseorang tak boleh mengonsumsinya secara serampangan, kendati Panadol Flu dan Batuk termasuk obat bebas. Kelebihan dosis berpotensi menimbulkan efek tertentu terhadap kesehatan.

Dosis yang dianjurkan yakni 1 kaplet tiap empat sampai enam jam. Jangan melebihi 8 kaplet dalam tiap jangka waktu 24 jam. Jangan diberikan kepada anak-anak di bawah umur 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter.

Sementara Panadol Cold dan Flu adalah obat yang dirancang khusus untuk meredakan gejala hidung tersumbat, batuk yang tidak berdahak, dan demam yang menyertai influenza. Obat ini mengandung Parasetamol, Pseudoephedrine HCl, dan Dextromethrophan HBr. 

Kandungan Parasetamol dan Dextromethrophan di obat ini sama dengan di varian sebelumnya, yakni 500 miligram untuk Parasetamol dan 15 miligram untuk zat aktif satunya. Sedangkan dalam satu tablet Panadol Cold dan Flu terkandung 30 miligram Pseudoephedrine HCl.

Dosis atau aturan pakai untuk Panadol Cold dan Flu tak berbeda dengan varian sebelumnya, yakni 1 kaplet tiap empat sampai enam jam. Jangan melebihi 8 kaplet dalam tiap jangka waktu 24 jam. Jangan diberikan kepada anak-anak di bawah umur 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter.

Di akhir, secara umum Panadol adalah salah satu obat pereda nyeri berbasis parasetamol yang sudah dikenal luas di dunia. Mungkin selama ini kita menyangka apabila Panadol merupakan merek atau produk obat asli Indonesia, tetapi ternyata tidak.

Seseorang bisa menemukan Panadol di belahan dunia lain, Afrika, Timur Tengah, Eropa, bahkan Amerika. Dan di tiap-tiap regional tersebut, varian Panadol berbeda-beda, menyesuaikan pasar di sana. Seseorang mungkin saja tak menemukan Panadol Cold dan Flu seperti yang ditemukan di Indonesia ketika tengah berada di belahan dunia lain.